14 Apr 2012

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH WARRAHMAH

Kita pasti tahu bahwa RA Kartini merupakan tokoh kita dalam memperjuangkan kaum wanita Indonesia untuk mendapatkan persamaan hak seperti kaum pria yang dikenal dengan istilah emansipasi wanita.
Dalam buku sejarah perjuangan Indonesia, RA Kartini memperjuangkan hak kaum wanita untuk memperoleh pendidikan, dimana waktu itu wanita tidak mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan sebagaimana kaum pria.
Oleh karena itu emansipasi wanita ini sangat penting dan menurut saya sangat perlu didukung. Mengapa ?
Menurut pendapat saya, wanita sangat berperanan penting dalam membina generasi. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 yang dilaporkan oleh BPS bahwa jumlah penduduk wanita dapat dikatakan sama banyaknya dengan pria (secara riil angka sex ratio adalah 101, yang berarti perbandingan antara jumlah wanita : pria adalah 100 : 101).
Bisa dibayangkan bagaimana generasi berikut bila dididik dan diasuh oleh seorang ibu (yang pasti kaum wanita) yang tidak mendapatkan pendidikan yang memadai ?
Bagaimana bisa seorang ibu mengajari putra-putrinya berhitung, membaca dan lain-lain, kalau sang ibu sendiri tidak pernah mendapatkan pendidikan ?
Seorang ibu lah yang memegang peranan lebih banyak dalam mendidik putra-putrinya dibandingkan seorang ayah, karena menurut kodratnya sang ayah lebih berperan untuk mencari nafkah. Ini pun sejalan dengan ajaran agama, bahwa sang ayah bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarganya.
Nah kondisi di Indonesia sekarang ini, rasanya perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak kaum wanita untuk memperoleh pendidikan sebagaimana kaum pria, mungkin sudah tercapai. Keadaan ini dapat dilihat di masyarakat bahwa hampir tidak ada lagi pembatasan gender dalam penerimaan siswa/siswi di sekolah-sekolah atau mahasiswa/mahasiswi di perguruan tinggi.
Saat ini jumlah murid wanita di sekolah-sekolah sama banyaknya dengan murid pria, bahkan lebih banyak murid wanita. Begitu juga halnya jumlah mahasiswi di perguruan tinggi juga sudah sama banyaknya dengan mahasiswa.
Bila dilihat dari kualitasnya pun, sekarang sudah banyak pula kaum wanita yang mendapat gelar doktor. Ini menunjukkan bahwa tidak ada pembatasan gender dalam memperoleh pendidikan.
Oleh karena itu sudah tidak bisa disangkal lagi bahwa perjuangan RA Kartini untuk menyetarakan hak kaun wanita sederajat dengan kaum pria sudah terpenuhi.
Nah sekarang, Apa yang perlu diperjuangkan berikutnya setelah mendapatkan persamaan hak memperoleh pendidikan sebagaimana kaum pria ?
Menurut pendapat saya, kita perlu berjuang untuk membentuk keluarga Indonesia yang sakinah, mawaddah warrahmah
Setelah kaum wanita sudah memperoleh pendidikan yang mumpuni sebagaimana kaum pria, maka kita perlu meningkatkan peran wanita dalam membentuk keluarga sejahtera yang dilandasi oleh pengetahuan dan pendidikan yang diperolehnya sehingga tujuan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warrahmah pun akan tercapai dan di Indonesia ini akan terisi oleh keluarga yang sejahtera lahir dan batin.
Seorang ayah, ibu dan putra-putrinya dalam keluarga kecil saling mengerti peran masing-masing untuk membetuk keluarga sakinah, mawaddah warrahmah. Menurut pendapat saya, sang ibu (kaum wanita) lah yang sangat berperanan penting untuk mewujudkannya.
Misalnya, sang ibu berpesan kepada sang ayah untuk mencari nafkah yang halal dan thoyib. jangan memberikan nafkah dari usaha yang diharamkan seperti korupsi, riba dan lain sebagainya.
Kepada sang anak ibu mengajar dan mendidik putra-putrinya dengan penuh kasih sayang untuk memperoleh pelajaran dan pengalaman yang positif, serta diselingi pula dengan pengalaman yang mungkin akan mengarah ke hal-hal negatif atau dilarang/diharamkan untuk dilakukan dengan akibat yang akan ditimbulkan bila melakukan hal-hal yang dilarang/diharamkan tersebut.
Sang anak pun mendapat pendidikan dan pengalaman di rumah yang sangat terkendali oleh ibunya.
Seandainya seluruh keluarga Indonesia dididik oleh kaum wanita yang berpendidikan dan bertaqwa kepada Allah swt. bukan mustahil generasi demi generasi semakin maju dan berkepribadian seperti yang dicita-citakan RA Kartini.
Bukan mustahil pula Indonesia akan menjadi negara yang kuat, berkepribadian tinggi karena peranan wanita Indonesia yang telah memperoleh emansipasi yang diperuangkan RA Kartini.